Jumat, 12 Desember 2008

Advice from TWILIGHT

"Aku tidak pernah terlalu memikirkan bagaimana aku akan mati
Suatu cara yang bagus untuk mati, mengganti kan kematian demi orang yang ku cintai."

"Death is peaceful, it’s easy.
But life is so hard, so you must keep survive.."

Kematian adalah kedamaian, sangatlah mudah.
Kehidupan merupakan hal yang sulit, karena itu kita harus tetap berjuang untuk bertahan.

Mungkin itu kata-kata yang digaungkan oleh Bella, tokoh utama wanita dalam novel Twilight, yang juga akhirnya diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama pula.
Sisi positif yang dapat kugali dari film itu :
1. Diam itu emas. Jadi jangan terlalu banyak bicara dan banyak tingkah, apalagi klo termasuk anak baru dilingkungan yang baru pula.
2. Cuek is the best. Lihatlah Bella, dengan tampilan mobil kap merk Chevrolet yang notabenenya adalah mobil jadul bin bekas, tidak menjadikan dirinya minder di hadapan teman-temannya yang memiliki mobil mewah, baru dan mentereng.
3. Hargai pemberian orang lain. Hadiah ultah yang diberikan ayahnya kepada Bella adalah mobil butut Chevrolet. Apakah lantas Bella menolak pemberian tersebut? Tidak! Bella hanya mengucap. It’s nice! Seakan hadiah tersebut merupakan hal yang terindah yang pernah didapatnya, padahal dalam hatinya juga berkecamuk perasaan untuk menolak pemberian tersebut, tetapi dengan bijak Bella mengucapkan kata-kata dari mulutnya dengan nada yang sopan.
4. Semangat pembelajar. Coba lihat aksi Bella ketika penasaran dengan seorang Edward. Yang dia lakukan adalah browsing internet hingga ke link2 yang dirasa cocok dengan apa yang dicari, mencari berita dan artikel dari koran, ngubek2 buku sampai akhirnya ke toko buku khusus orang Indian. Padahal saat itu dia juga sedang sibuk dimintai pertimbangan oleh teman-temannya yang juga mengajaknya ke sebuah butik, hingga teman-temannya tersebut mencoba baju yang kelima kalinya demi untuk menghadiri Prom Night. Udah gitu, waktu Bella pulang dari toko buku dicegat sama orang-orang iseng pula. Untungnya ada Edward yang siap sedia menolongnya. Trus yang dilakukan teman-teman Bella di butik? Dengan enaknya mereka makan sampai harus melupakan Bella, Phew!. Lagi-lagi, Edward mengajak dan menemaninya makan.
Pencarian lewat berbagai literatur, alhasil membuatnya mengetahui siapa sebenarnya Edward. Jelas, Edward adalah seorang Vampir! Graoowwh!
5. Menolong tanpa pamrih dan berani berkorban. Ini yang dilakukan Edward setiap Bella terancam bahaya. Sejak ia hanya kenal biasa hingga menjadi kekasih Bella, hal itu terus dilakukan.
6. Cinta tanpa syarat. Indah sekali kalo itu terjadi pada dua insan manusia yang saling mencinta. Dengan dasar kepercayaan yang dalam ditambah cinta yang tulus, bukan tidak mungkin menjadikan cinta adalah suatu proses perjalanan terindah dalam dimensi waktu kehidupan. Tapi bukan cinta2 an yang cengeng seperti di sinetron2 yang ada dalam tayangan tv. Itu mah cemen!
7. Menepati Janji. Coba aja pentengin film ini, dijamin anda akan merasa bahwa janji yang ditepati akan menambah kepercayaan orang pada kita, sekalipun itu kekasih kita sendiri. Meski, menepatinya harus rela mengorbankan segalanya, sekalipun nyawa sendiri jadi taruhan.
8. Etc..Coba deh bantu cari sisi positif yang menarik dari film ini...


Negatifnya:
1. Khayalan yang imajinatif
2. Masa vampir yang bisa lari cepat, melompat, jago memanjat, ternyata masih butuh mobil juga. Buat pamer ato kecapean klo pake kemampuan sendiri. Who knows?
3. Negatif side yg lain blm nemu banyak... Mungkin ada yg bs bantu?

Kamis, 06 November 2008

Faith and passion

F A I T H AND P A S S I O N

Ada hal yang terkadang terlupakan ketika kita menjalani aktivitas keseharian. Ya, jawabannya adalah berterima kasih. Memang pada dasarnya, untuk mengucapkan dua kata tersebut sangat berat sekali, melebihi berat dumble atau barbel yang beratnya berkilo-kilo. Hm, terima kasih akan meninggalkan makna yang dalam apabila di ucapkan dengan wajah tersenyum serta nada suara yang lemah lembut. Saya yakin, tidak seorang pun yang dapat menolak untuk menerimanya, melainkan dengan membalas ucapan hangat tersebut lewat senyuman yang tulus pula.
Terima kasih juga tidak hanya selalu diucapkan lewat kata-kata belaka, tetapi juga dengan tindakan yang nyata, pun akan berbekas di hati seseorang.
Sebelum berbicara panjang lebar membahas tulisan kali ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dua sahabat saya, yang selalu setia menemani dalam suka juga duka, begitupun dalam kondisi cuaca hujan maupun terik mentari yang begitu menyengat. Kedua sahabat saya tersebut bernama FAITH dan PASSION. Pasti akan timbul pertanyaan dalam benak kita, mengapa hanya kedua sahabat itu saja yang di beri ucapan terima kasih? Bukankah orang tua kita yang dari sebelum kita lahir, hingga sekarang lebih layak menerima ucapan terima kasih itu?.
Ok, sekarang akan saya berikan alasan mengapa saya harus berterima kasih pada kedua sahabat itu. Sebelumnya saya akan memberitahu siapakah gerangan FAITH dan PASSION itu. FAITH adalah nama motor bebek Honda berwarna merah dan abu-abu yang sudah saya pakai sejak saya kuliah semester lima hingga sekarang. Sejak saya masih belum mempunyai nyali untuk mengendarai kendaraan beroda dua yang bisa melaju mulus di jalan sampai saat ini, ketika saya sudah memiliki cukup nyali, bahkan lebih.
Ya, Faith adalah motor Honda yang selalu setia menemani saya kemanapun, kapanpun dan dimanapun tempat yang ingin saya tuju. Tanpa kalimat keluhan dan rintihan yang keluar, dia tetap melaju di atas jalan, baik ketika jalan tersbut dalam kondisi kering, becek, banjir, rusak, bolong, berundak, atau banyak lagi. Dengan sangat setia, dia selalu mendampingi. Sekedar mengingat memori masa lalu. Pada saat itu, saya sedang menjalin hubungan serius dengan seseorang wanita pujaan hati, yang selama ini saya kagumi.
Meski waktu itu saya masih amatir dalam mengendarainya, tetapi dengan sikap yang selalu bisu, FAITH hadir untuk melengkapi kebahagiaan itu, walaupun pada akhirnya saya harus memutuskan hubungan tersebut, karena suatu hal. Faith juga menemani saya ketika berangkat kuliah, pulang kuliah, brangkat kerja, pulang kerja, ke pasar, bank, perpustakaan, tempat belanja, dsb. Sebagian besar, waktu saya dihabiskan dengan kehadirannya yang sangat berarti.
Sebelum saya lupa, saya haturkan terima kasih yang sangat banyak padanya, atas kesetiaan dan sikap bisunya yang menarik.
Terima kasih, Faith....
Terima kasih telah ikut melengkapi kebahagiaan dalam lembar kehidupan ini....
Saya pun tidak akan lupa atas jasa yang diberikan oleh laptop saya, Passion.
Kehadirannya setiap waktu terus membuat saya terinspirasi untuk berbuat apapun, baik itu mengerjakan tugas kuliah, menulis curhatan, main game, menyimpan gambar”/foto” , bertualang di dunia maya, mendengarkan musik, memajang wallpaper sebagai suatu bentuk refleksi diri ataupun cuma pamer, dll.
Tanpa kehadirannya, tidakkan terbayang yang akan terjadi nanti. Ya, saya akui walaupun kamu baru lunas tanggal kemarin (tepatnya tanggal 8 Oktober 2008). Tetapi, dengan begitu saya sangat bahagia, karena saya pernah melewatkan waktu bersama dirimu juga dengan almarhumah ibunda.
Saya jadi teringat, ketika akan berencana membeli dirimu, saya harus nyasar di jalan sekitar setengah jam. Hanya karena saya tidak tahu rute jalan menuju pameran komputer di JCC. Jika mengingat peristiwa itu lagi, dapat dipastikan akan ditemui sunggingan kecil dan sedikit senyuman dalam raut wajah saya...
Passion, saya harap kamu akan terus bersama hingga dapat menyelesaikan masa studi ini. Bantu saya, semangati saya, ketika menyentuh tuts-tuts dalam papan ketikmu...
Beri ruang dan jalan untuk semua ide-ide dan gagasan-gagasan dalam diri ini untuk dapat menuangkan karya-karya fenomenal, baik itu sebuah tulisan, sebentuk untaian kata bijak, ataupun hanya sebait puisi.
Tak ada batas yang dapat memisahkan, ketika seseorang ingin menuangkan ekspresi dirinya lewat cara apapun yang dia bisa, termasuk membuat tulisan ini...
Thanks to u, Faith and Passion….